Sabtu, 04 Oktober 2014

Cinta Situ Cipondoh

Di senja dengan rona keemasan, dan angin perlahan menyentuh kulit ku. disamping kiri ku lihat dua remaja putih abu-abu sedang dimabuk cinta, dan di kanan seorang teman karib ku berbicara tentang banyak hal, ya banyak hal. Tapi aku lebih tertarik tentang tentang cinta.
Perahu bebek berpenumpang anak cucu adam hilir mudik di situ cipondoh, gemericik air danau bertaut taut dengan tawa renyah anak kecil. Di ujung dekat dermaga kayu sebuah keluarga kecil nampak sangat berbahagia, Itu cinta keluarga.
Beberapa pasangan pemuda pemudi pun turut menyemarakan cinta, rangkulan mesra dan sedikit kecupan hangat di antara pepohonan yang hampir tidak terlihat. Bercumbu lah karena mungkin itu adalah cinta.
Dan beberapa anak kecil tanpa alas kaki, bermain gitar dengan lentik jari jari berpakaian lusuh, aku kira ia belum makan hari ini. Bernyanyikan lagu ala kadarnya berharapkan orang orang dapat memberinya sedikit cinta yang dapat menghilangkan rasa laparnya.
Matahari semakin terbenam, aku coba menatap sinarnya dengan tajam, namun tak sanggup. Rokok terakhir pun akan segara habis, aku akan meninggalkan tempat ini, dengan cinta tentunya.
Tapi, entah cinta akan apa dan siapa.